Penciptaan Adam
Allah SWT mengumumkan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan seorang khalifah di bumi dari tanah liat. Para malaikat mempertanyakan keputusan tersebut, khawatir manusia akan berbuat kerusakan. Namun, Allah menjawab bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui.
Allah mengambil segenggam tanah dari berbagai belahan bumi, lalu membentuknya menjadi manusia. Pada hari Jumat, Allah meniupkan ruh-Nya ke dalam jasad tersebut. Saat ruh mencapai kepalanya, Adam bersin dan mengucapkan "Alhamdulillah". Inilah manusia pertama yang bernama Adam.
Adam di Surga dan Sujudnya Para Malaikat
Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama segala sesuatu, yang tidak diketahui oleh para malaikat. Allah kemudian memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan, dan mereka semua bersujud.
Namun, Iblis menolak karena kesombongan. Ia merasa lebih mulia karena diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah. Akibat pembangkangannya, Allah mengusir Iblis dari surga dan mengutuknya. Iblis memohon agar diberi umur panjang hingga hari kiamat untuk menggoda manusia.
Kehadiran Hawa dan Godaan Iblis
Untuk menemani Adam yang merasa kesepian di surga, Allah menciptakan Hawa dari salah satu tulang rusuk Adam. Allah mengizinkan mereka menikmati segala kenikmatan surga, tetapi melarang mereka mendekati sebuah pohon tertentu.
Iblis, yang menyimpan dendam, mulai menggoda Adam dan Hawa. Ia membujuk mereka untuk memakan buah terlarang dengan janji keabadian. Terperdaya, mereka memakan buah itu. Seketika, aurat mereka terbuka dan mereka merasa malu. Mereka menyesali perbuatannya dan memohon ampunan kepada Allah, yang menerima tobat mereka.
Turun ke Bumi
Sebagai hukuman, Allah memerintahkan Adam, Hawa, dan Iblis untuk turun ke bumi. Mereka diturunkan di tempat yang berbeda. Setelah sekian lama berpisah, Adam dan Hawa akhirnya bertemu kembali di Padang Arafah.
Di bumi, mereka memulai kehidupan baru dan dikaruniai keturunan.
Konflik Qabil dan Habil
Nabi Adam memiliki banyak keturunan, termasuk dua putra: Qabil (petani) dan Habil (peternak). Ketika mereka diperintahkan untuk berkurban, kurban Habil (domba terbaik) diterima, sedangkan kurban Qabil (hasil panen buruk) ditolak.
Karena iri, Qabil membunuh Habil—pembunuhan pertama di muka bumi. Qabil menyesal setelah melihat seekor gagak menguburkan gagak lain, yang mengajarinya cara menguburkan mayat saudaranya.
Pelajaran dari Kisah Adam
Kisah Nabi Adam mengajarkan tentang pentingnya pertobatan, kesabaran, dan konsekuensi dari setiap perbuatan.
Sebagai khalifah, manusia diberi akal dan kebebasan untuk memilih, tetapi juga harus mematuhi larangan-larangan Allah. Allah Maha Pengampun dan selalu menerima tobat hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.