Hadist 40 - Jadilah Engkau di Dunia ini seperti Orang Asing

Hadist 40 - Jadilah Engkau di Dunia ini seperti Orang Asing

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمنْكِبَيَّ فَقَالَ: (كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ) وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لمَوْتِكَ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ


📖 Terjemah

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dia berkata: “Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku seraya bersabda: ”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau pengembara”. Maka Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyatakan: “Jika engkau berada di sore hari janganlah engkau menunggu datangnya esok hari. Jika engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menunggu datangnya sore hari. Pergunakanlah masa sehatmu untuk menghadapi masa sakitmu, dan masa hidupmu untuk menghadapi masa kematianmu.” (HR. Al Bukhari).[1

🕌 Penjelasan Ringkas

Hadis ini mengajarkan agar seorang mukmin tidak terlalu mencintai dunia, karena dunia hanyalah tempat persinggahan sementara.

Kehidupan dunia ibarat perjalanan singkat menuju kampung akhirat.
Orang yang beriman hendaknya menyiapkan bekal amal saleh, sebagaimana seorang musafir yang menyiapkan perbekalan menuju tujuan akhirnya.

Rasulullah ﷺ menggambarkan dua sikap:

  • Seperti orang asing (غريب): hidup di tengah dunia tanpa merasa benar-benar milik di dalamnya.

  • Atau seperti musafir (عابر سبيل): hanya lewat, tidak menetap, dan fokus menuju tujuan akhir.


✨ Hikmah Hadits

  1. Dunia bukan tempat tinggal abadi, melainkan tempat ujian.

  2. Seorang mukmin hendaknya memanfaatkan waktu dan kesempatan hidup untuk beramal saleh.

  3. Kesederhanaan dan zuhud adalah ciri orang yang memahami hakikat dunia.

  4. Hendaknya kita tidak menunda-nunda kebaikan, karena hidup tidak dapat dipastikan.

  5. Hadis ini menanamkan kesadaran waktu dan tanggung jawab spiritual sebelum datang ajal.


📌 Kesimpulan

Hadis ini mengajarkan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara.
Seorang mukmin harus memandang dunia bukan sebagai tempat tujuan, tetapi tempat persinggahan untuk berbekal menuju akhirat.
Gunakan waktu, kesehatan, dan kehidupan yang Allah berikan untuk memperbanyak amal saleh, karena setiap detik adalah peluang menuju ridha Allah dan kebahagiaan abadi di akhirat.