Hadist 31 - Perintah untuk Bersifat Zuhud

Hadist 31 - Perintah untuk Bersifat Zuhud

๐ŸŒท Hadits ke-31 โ€“ Zuhud terhadap Dunia dan Cinta Allah (ุงู„ุฒู‡ุฏ ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุญุจ ุงู„ู„ู‡)

๐Ÿ•‹ Teks Hadits

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุณูŽู‡ู’ู„ู ุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูุฏููŠู‘ู ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ:
ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ:
ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู.

ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ๏ทบ:
ยซุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุญูุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ
ูˆูŽุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูุญูุจู‘ููƒูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู.ยป

ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ุŒ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุจูุฅูุณู’ู†ูŽุงุฏู ุญูŽุณูŽู†ู.


๐Ÿ“– Terjemah

Dari Abu al-โ€˜Abbas Sahl bin Saโ€˜d as-Saโ€˜idi radhiyallahu โ€˜anhu, ia berkata:
Seorang laki-laki datang kepada Nabi ๏ทบ lalu berkata:

โ€œWahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang apabila aku mengerjakannya, Allah akan mencintaiku dan manusia pun mencintaiku.โ€

Beliau ๏ทบ bersabda:

โ€œBersikap zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu,
dan bersikap zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya manusia akan mencintaimu.โ€

(HR. Ibnu Mฤjah dan lainnya dengan sanad hasan)


๐Ÿ•Œ Makna Umum

Hadits ini menjelaskan dua jalan besar menuju kecintaan: cinta Allah dan cinta manusia. Kunci untuk mendapatkan cinta Allah adalah dengan zuhud terhadap dunia โ€” yaitu tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama, tidak berlebihan dalam mencintainya, serta menerima apa yang telah Allah berikan dengan ridha. Adapun kunci untuk dicintai manusia adalah dengan zuhud terhadap apa yang ada di tangan mereka โ€” tidak iri, tidak serakah terhadap harta atau kedudukan orang lain, dan tidak berharap pemberian dari sesama. Orang yang tidak bergantung pada dunia dan tidak berharap kepada manusia akan memiliki hati yang tenang, bersih, dan disukai baik oleh Allah maupun makhluk-Nya.


โœจ Hikmah Hadits

  1. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, tetapi menempatkannya di tangan, bukan di hati.

  2. Cinta Allah diraih dengan mengutamakan akhirat dan menghindari ketamakan duniawi.

  3. Cinta manusia muncul ketika seseorang tidak iri atau menginginkan apa yang dimiliki orang lain.

  4. Orang zuhud adalah orang yang ridha terhadap takdir, qanaโ€˜ah (merasa cukup), dan tidak diperbudak oleh harta.

  5. Keikhlasan dalam amal dan tidak mengharap balasan manusia akan menjadikan seseorang mulia di mata Allah dan sesamanya.

  6. Zuhud adalah salah satu tanda kebersihan hati dan kedekatan dengan Allah.


๐Ÿ“Œ Kesimpulan

Hadits ini mengajarkan keseimbangan spiritual yang mendalam: untuk dicintai oleh Allah, seseorang harus menjauhkan hatinya dari keterikatan dunia; dan untuk dicintai oleh manusia, ia harus berhenti berharap kepada apa yang dimiliki orang lain. Zuhud bukan berarti meninggalkan pekerjaan atau kekayaan, melainkan menjadikan dunia sebagai sarana, bukan tujuan. Dengan hati yang bersih dari ketamakan dan pandangan yang tertuju kepada Allah, seseorang akan meraih kecintaan ilahi serta penghormatan manusia. Inilah hakikat ketenangan dan kemuliaan sejati yang dicapai dengan kesederhanaan hati dan keikhlasan amal.