عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو الْأَنْصَارِيِّ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ: إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
📖 Terjemah
Dari Abu Mas‘ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri r.a., ia berkata: Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya di antara perkataan yang masih dikenal dari kenabian terdahulu adalah: Jika engkau tidak memiliki rasa malu, maka lakukanlah sesukamu.”
(HR. Bukhari)
🕌 Penjelasan Ringkas
-
Rasa malu adalah akhlak utama dalam Islam dan merupakan cabang dari iman.
-
Jika seseorang sudah kehilangan rasa malu, maka ia akan berani melakukan apa pun tanpa takut dosa.
-
Malu menjadi pengendali diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat.
✨ Hikmah Hadits
-
Rasa malu adalah benteng akhlak seorang Muslim.
-
Hilangnya rasa malu menjadi tanda rusaknya hati dan masyarakat.
-
Orang yang benar-benar malu kepada Allah akan menjaga pandangan, ucapan, dan perbuatannya.
📌 Kesimpulan
Hadits ini mengajarkan bahwa malu adalah sumber segala kebaikan, dan siapa yang tidak punya rasa malu, maka ia akan bebas berbuat dosa tanpa batas. Oleh karena itu, menjaga rasa malu berarti menjaga iman dan kehormatan diri.