عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ خَادِمِ رَسُولِ اللهِ قَالَ: لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
📖 Terjemah
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik r.a., pelayan Rasulullah, ia berkata:
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
🕌 Penjelasan Ringkas
-
Hadits ini menegaskan bahwa kesempurnaan iman seorang Muslim terkait dengan hubungan sosialnya.
-
Cinta kepada sesama harus sama seperti cinta kepada diri sendiri dalam hal kebaikan.
-
Tidak boleh iri, dengki, atau menginginkan keburukan bagi sesama Muslim.
✨ Hikmah Hadits
-
Membangun ukhuwah Islamiyah dengan tulus.
-
Menanamkan sifat altruism (mendahulukan kebaikan bersama).
-
Menjauhkan diri dari sifat iri dan benci.
📌 Kesimpulan
Hadits ini mengajarkan bahwa kesempurnaan iman terletak pada rasa cinta kepada sesama, yaitu dengan menginginkan bagi saudara Muslim apa yang diinginkan untuk diri sendiri berupa kebaikan dunia maupun akhirat.